Mata Kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan
A.
Bank
Kata Bank
dan perbankan sudah tak asing lagi untuk kita dengar dizaman sekarang ini. Bank
sudah berdiri sejak tahun 1690-an dan berawal dibentuk seperti seperti sebuah
firma. Berawal dari zaman kerajaan di Eropa yang terus berkembang ke Asia Barat
oleh para pedagang pada saat zaman penjajahan dulu. Sejarah menyatakan, perbankan
dikenal dari jasa penukaran uang antara kerjaan yang satu dengan kerajaan yang
lainnya, dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Berjalannya waktu, perbankan di dunia mulai
berkembang yaitu dengan kegiatan peminjaman uang kepada masayarakat dengan
menggunakan uang yang disimpan oleh masyarakat.
Menurut
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya sehingga dapat meningkatkan
taraf hidup mereka.
Menurut
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud
lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui kegiatan-kegiatan dibidang
keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersehut kembali ke
masyarakat. Lembaga keuangan menyalurkan kredit kepada nasabah atau
menginvestasikan dananya dalam surat berharga di pasar keuangan (financial market).
Berdasarkan
Undang-Undang diatas dapat disimpulkan, Bank adalah badan usaha yang menjadi
perantara antara masyarakat yang memiliki uang dengan yang membutuhkan uang
dengan tujuan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakatnya menjadi lebih
sejahtera.
Berdasarkan jenisnya, Bank dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1.
Bank Umum
Bank Umum
bertugas dalam kegiatan tertentu saja, melaksanakan usaha konvesional atau
berdasarkan prinsip syariah yang memberikan jasa dalam pembayarannya. Bank Umum
memberikan jenis simpanan dalam bentuk tabungan, giro, deposito.
2.
Bank Pengkreditan Rakyat
Bank
Pengkreditan Rakyat bertugas dalam melaksanakan usaha atau prinsip konvesional
berdasarkan prinsip syariah yang tidak memberikan jasa dalam pembayarannya. Bank
Pengkreditan Rakyat memberikan simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito.
Jumlah Bank
di Indonesia sendiri sudah lumayan banyak sekitar 120 Bank yang ada di
Indonesia, Bank-Bank di Indonesia sudah merata ke daerah-daerah yang ada di
Indonesia walaupun jumlahnya belum terlalu banyak. Dalam suatu negara, Bank
memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu meningkatkan dan meratakan
kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Dapat diibaratkan Bank seperti
anggota badan yang memiliki dua tangan, seperti pada gambar dibawah ini.
Jika dilihat
dari gambar, dapat dijelaskan bahwa Bank memiliki dua tangan yang mempunyai
fungsi yang berbeda. Tangan disebelah kiri (financing)
berfungsi untuk mencari dana dari perusahaan-perusahaan lain untuk diproses dan
disalurkan ke tangan kesebelah kanan (investing) untuk menanamkan dana tersebut
keperusahaan-perusahaan lain agar dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan.
Tangan-tangan tersebut saling menyatu dan bergandengan dengan tangan-tangan
perusahaan yang lain. Jika salah satu tangan bermasalah, akan menimbulkan
masalah ketangan-tangan yang lainnya, dapat kita katakan ini adalah efek
domino.
Dapat
dimisalkan, seorang bernama Ani memiliki dana Rp 10.000.000. Ani tidak
menyimpan uang tersebut di Bank melainkan dibawah bantal dengan alasan jika dia
membutuhlan dana mendadak dia dapat mengambilnya dengan cepat. Lalu Bany datang
dan menawarkan penyimpanan uang Ani, dengan memberikan uang lebih dari nilai
uang Ani yang sekarang, misalkan Rp 11.000.000 dan dapat diambil kapanpun
sewaktu Ani butuh. Anipun menyetujuinya dan menyerahkan uang tersebut kepada
Bany. Bany menggunakan uang tersebut untuk berinvestasi ke orang lain bernama
Cintia yang saat itu sedang membutuhkan uang untuk membayar uang sekolahnya
agar tidak terkena denda. Cintia meminjam uang Bany Rp 5.000.000 dan akan
melunasi hutangnya Rp 7.000.000 satu minggu lagi. Saat Cintia melunasi
hutangnya kepada Bany, Bany mendapatkan keuntungan Rp 2.000.000. Pada saat itu
juga, Ani menginginkan uangnya diambil dari Bany karena dia ingin membeli
sesuatu, Bany memberikan uang Rp 11.000.000 sesuai perjanjiannya.
Dari
kejadian ini Ani, Bany, Cintia memperlihatkan hubungan yang menghasilkan
keuntungan untuk semuanya, Ani mendapatkan uang lebih Rp 1.000.000, Bany
mendapatkan uang Rp 1.000.000 dan Cintia mendapatkan keuntungan untuk bisa
membayar uang sekolahnya tanpa terkena denda.
Dari fungsi
Bank, yang memiliki dua tangan dapat dimisalkan dengan posisi Bany, tangan
kirinya Bany (financing) yaitu Ani
dan tangan kanannya Bany (investing)
yaitu Cintia. Jika dilihat dari sisi Ani, Bany sebagai debitur dan Cintia
sebagai kreditor. Jika dilihat dari Bany, Ani sebagai debitur dan Cintia
sebagai kreditor. Jika dilihat dari sisi Cintia, Ani sebagai debitur dan Bany
sebagai kreditor.
Bank
menjembati atau sebagai perantara antara masyarakat yang memiliki modal atau
uang dan yang membutuhkan modal atau uang.

Tidak hanya
Bank saja yang bisa sebagai tempat penyimpan dan penyalur dana. Lembaga
keuangan bukan bank juga bisa sebagai tempat penyalur dan penyimpanan dana dari
Bank ke masyarakat untuk pengembangan pasar uang dan modal. Lembaga keuangan
yang tidak termasuk lembaga keuangan bank yaitu :
a.
Lembaga pembiayaan pembangunan
b.
Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat berharga
c.
Lembaga dalam ansuransi, dana pension, leasing, multifinance
B.
Kurs
Kurs dikenal
dengan istilah nilai tukar. Kurs adalah nilai tukar mata uang antar negara,
seperti nilai tukar mata uang rupiah (Rp) Indonesia terhadap dollar ($) Amerika
Serikat. Kurs dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah harga jual mata uang
valuta asing oleh bank atau money changer. Kurs beli adalah kurs yang
diberlakukan bank jika melakukan pembelian mata uang valuta asing.
Kurs
menunjukkan harga suatu mata uang, jika dipertukarkan dengan mata uang lain.
Sebagai contoh, nilai kurs rupiah (Rp) untuk dollar ($) sebesar 8000, berarti untuk
membeli $1 diperlukan Rp 8000. Bila kurs meningkat berarti mata uang domestik
mengalami depresiasi dan mata uang asing mengalami apresiasi. Sebaliknya
penurunan kurs mencerminkan terjadinya apresiasi mata uang domestik dan
depresiasi mata uang asing.
Nilai kurs
pada hari ini, Selasa 11 Maret 2014.
Jika nilai
kurs rupiah terhadap dollar sedang menaik ini akan membuat senang para
eksportir karena para eksportir akan mendapatkan uang dollar yang dirupiahkan
menjadi lebih tinggi dan membuat sedih para importir karena membayar barang
belanjaannya sangat mahal. Akan tetapi jika nilai kurs rupiah terhadap dollar
sedang menurun ini akan membuat para importir senang karena membayar barang
belanjaannya tidak terlalu mahal dan membuat para eksportir sedih karena hanya
mendapatkan uang yang sedikit.
C.
Sistem Kliring
Sistem
kliring didunia perbankan bukanlah hal yang baru. Sesuai Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2009 (UU BI), bahwa tugas Bank Indonesia yaitu mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran. Untuk mewujudkan sistem pembayaran yang efisien
maka sesuai Pasal 16 UU BI, Bank Indonesia menyelenggarakan sistem kliring
antar bank yang dikenal dengan nama Sistem Kliring nasional Bank Indonesia atau
dikenal dengan nama SKNBI.
Penyelenggaraan
kliring oleh BI diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/5/PBI/2010
tanggal 12 Maret 2010 (PBI SKNBI). SKNBI adalah
sistem transfer dana elektronik yang meliputi kliring debet dan kliring kredit
yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan secara nasional. Sejak
dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2005, SKNBI berperan penting
dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses
transaksi pembayaran yang termasuk Retail Value Payment System
(RVPS) atau transaksi bernilai kecil (retail) yaitu transaksi di
bawah Rp.100 juta.
Pengusaha
atau masyarakat yang ingin membeli atau menjual produk dari dalam atau luar
negeri diperlukan Bank sebagai perantara untuk menerbitkan LC agar terjamin
kepercayaannya dalam proses pengiriman produk dan penerimaan produk.
Gambar
diatas adalah sisitem kliring manual yang akan dijelaskan dengan pemisalan
orang agar dapat dimengerti dengan mudah.
Budi ingin
membeli kursi dan meja ke penjual bernama Ruly. Budi memberikan cek kepada Ruly
untuk membayarnya. Akan tetapi Budi dan Ruly memiliki simpanan di bank yang
berbeda, Budi menyimpan uang di Bank BCA dan Ruly menyimpan uang di Bank BNI.
Setelah proses pembelian terjadi, Ruly membawa cek yang ke Bank BNI untuk bisa
diproses dan dicairkan. Pegawai Bank BNI ini lalu pergi ke pihak Bank
Indonesia, untuk mengkonfirmasi apakah Budi memiliki simpanan dan tabungan di
Bank BCA. Dari pihak Bank Indonesia ini lalu mengkonfirmasi ke pihak Bank BCA.
Jika pihak Bank BCA membenarkan adanya simpanan dan tabungan Budi di Bank BCA,
maka setelah itu dilakukan pemindahan buku dari Bank BCA atas naman Budi ke
Bank BNI atas nama Ruly. Ruly tidak bisa langsung mengambil uang dari Budi pada
hari itu juga, karena proses itu membutuhkan waktu, dan bisa diambil keesokan
harinya. Dari pemisalan diatas, Bank yang akan diuntungkan adalah Bank BNI
karena saldo Bank BNI bertambah sedangkan saldo Bank BCA berkurang akibat
perpindahan buku yang terjadi.
Contoh soal
sistem kliring. Jika di Bank A terdapat cek B 10 dan BG C 25, di Bank B
terdapat cek A 15 dan BG C 20, dan di Bank C terdapat BG A 10 dan cek B 12. Maka
Bank manakah yang memiliki jumlah paling banyak dan jumlah paling sedikit ?
Jawabannya dapat kita tentunkan dengan melihat pemisalan diatas.
Penyelesaiannya sebagai berikut :
·
Beban yang ada di Bank A (cek B 10 dan BG C 25, jumlahnya
35), lalu dikurangkan dengan uang untuk Bank A terdapat di Bank B (Cek A 15)
dan Bank C (BG A 10), totalnya adalah 25. Maka hasilnya, 35-25=10
·
Beban yang ada di Bank B (cek A 15 dan BG C 20, jumlahnya
35), lalu dikurangkan dengan uang untuk Bank B terdapat di Bank A (Cek B 10)
dan Bank C (Cek B 12), totalnya adalah 22. Maka hasilnya, 35-22=13
·
Beban yang ada di Bank C (cek B 12 dan BG A 10, jumlahnya 22),
lalu dikurangkan dengan uang untuk Bank C terdapat di Bank A (BG C 25) dan Bank
B (BG C 20), totalnya adalah 45. Maka hasilnya, 22-45=-23
Dilihat dari
hasil jawaban, yang memiliki nilai tertinggi adalah Bank yang memiliki uang
yang paling banyak yaitu Bank B (13) dan yang memiliki nilai terendah adalah
Bank yang memiliki uang yang paling sedikit yaitu Bank C (-23).
Referensi :
E.S, Margianti.,
Budi Hermana (2011). Manajemen Dana Bank
Prinsip dan Regulasi di Indonesia. Jakarta: Penerbit Gunadarma