Selasa, 11 Maret 2014

Bank dan Lembaga Keuangan

Mata Kuliah
Bank dan Lembaga Keuangan
 

 A.             Bank
Kata Bank dan perbankan sudah tak asing lagi untuk kita dengar dizaman sekarang ini. Bank sudah berdiri sejak tahun 1690-an dan berawal dibentuk seperti seperti sebuah firma. Berawal dari zaman kerajaan di Eropa yang terus berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang pada saat zaman penjajahan dulu. Sejarah menyatakan, perbankan dikenal dari jasa penukaran uang antara kerjaan yang satu dengan kerajaan yang lainnya, dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Berjalannya waktu, perbankan di dunia mulai berkembang yaitu dengan kegiatan peminjaman uang kepada masayarakat dengan menggunakan uang yang disimpan oleh masyarakat.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui kegiatan-kegiatan dibidang keuangan menarik uang dari masyarakat dan menyalurkan uang tersehut kembali ke masyarakat. Lembaga keuangan menyalurkan kredit kepada nasabah atau menginvestasikan dananya dalam surat berharga di pasar keuangan (financial market).
Berdasarkan Undang-Undang diatas dapat disimpulkan, Bank adalah badan usaha yang menjadi perantara antara masyarakat yang memiliki uang dengan yang membutuhkan uang dengan tujuan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakatnya menjadi lebih sejahtera.
Berdasarkan jenisnya, Bank dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1.     Bank Umum
Bank Umum bertugas dalam kegiatan tertentu saja, melaksanakan usaha konvesional atau berdasarkan prinsip syariah yang memberikan jasa dalam pembayarannya. Bank Umum memberikan jenis simpanan dalam bentuk tabungan, giro, deposito.

2.     Bank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan Rakyat bertugas dalam melaksanakan usaha atau prinsip konvesional berdasarkan prinsip syariah yang tidak memberikan jasa dalam pembayarannya. Bank Pengkreditan Rakyat memberikan simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito.
           
Jumlah Bank di Indonesia sendiri sudah lumayan banyak sekitar 120 Bank yang ada di Indonesia, Bank-Bank di Indonesia sudah merata ke daerah-daerah yang ada di Indonesia walaupun jumlahnya belum terlalu banyak. Dalam suatu negara, Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu meningkatkan dan meratakan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Dapat diibaratkan Bank seperti anggota badan yang memiliki dua tangan, seperti pada gambar dibawah ini.



 

 Jika dilihat dari gambar, dapat dijelaskan bahwa Bank memiliki dua tangan yang mempunyai fungsi yang berbeda. Tangan disebelah kiri (financing) berfungsi untuk mencari dana dari perusahaan-perusahaan lain untuk diproses dan disalurkan ke tangan kesebelah kanan (investing)  untuk menanamkan dana tersebut keperusahaan-perusahaan lain agar dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan. Tangan-tangan tersebut saling menyatu dan bergandengan dengan tangan-tangan perusahaan yang lain. Jika salah satu tangan bermasalah, akan menimbulkan masalah ketangan-tangan yang lainnya, dapat kita katakan ini adalah efek domino.
Dapat dimisalkan, seorang bernama Ani memiliki dana Rp 10.000.000. Ani tidak menyimpan uang tersebut di Bank melainkan dibawah bantal dengan alasan jika dia membutuhlan dana mendadak dia dapat mengambilnya dengan cepat. Lalu Bany datang dan menawarkan penyimpanan uang Ani, dengan memberikan uang lebih dari nilai uang Ani yang sekarang, misalkan Rp 11.000.000 dan dapat diambil kapanpun sewaktu Ani butuh. Anipun menyetujuinya dan menyerahkan uang tersebut kepada Bany. Bany menggunakan uang tersebut untuk berinvestasi ke orang lain bernama Cintia yang saat itu sedang membutuhkan uang untuk membayar uang sekolahnya agar tidak terkena denda. Cintia meminjam uang Bany Rp 5.000.000 dan akan melunasi hutangnya Rp 7.000.000 satu minggu lagi. Saat Cintia melunasi hutangnya kepada Bany, Bany mendapatkan keuntungan Rp 2.000.000. Pada saat itu juga, Ani menginginkan uangnya diambil dari Bany karena dia ingin membeli sesuatu, Bany memberikan uang Rp 11.000.000 sesuai perjanjiannya.
Dari kejadian ini Ani, Bany, Cintia memperlihatkan hubungan yang menghasilkan keuntungan untuk semuanya, Ani mendapatkan uang lebih Rp 1.000.000, Bany mendapatkan uang Rp 1.000.000 dan Cintia mendapatkan keuntungan untuk bisa membayar uang sekolahnya tanpa terkena denda.
Dari fungsi Bank, yang memiliki dua tangan dapat dimisalkan dengan posisi Bany, tangan kirinya Bany (financing) yaitu Ani dan tangan kanannya Bany (investing) yaitu Cintia. Jika dilihat dari sisi Ani, Bany sebagai debitur dan Cintia sebagai kreditor. Jika dilihat dari Bany, Ani sebagai debitur dan Cintia sebagai kreditor. Jika dilihat dari sisi Cintia, Ani sebagai debitur dan Bany sebagai kreditor.
Bank menjembati atau sebagai perantara antara masyarakat yang memiliki modal atau uang dan yang membutuhkan modal atau uang. 



 
Tidak hanya Bank saja yang bisa sebagai tempat penyimpan dan penyalur dana. Lembaga keuangan bukan bank juga bisa sebagai tempat penyalur dan penyimpanan dana dari Bank ke masyarakat untuk pengembangan pasar uang dan modal. Lembaga keuangan yang tidak termasuk lembaga keuangan bank yaitu :
a.      Lembaga pembiayaan pembangunan
b.     Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat berharga
c.      Lembaga dalam ansuransi, dana pension, leasing, multifinance

B.             Kurs
Kurs dikenal dengan istilah nilai tukar. Kurs adalah nilai tukar mata uang antar negara, seperti nilai tukar mata uang rupiah (Rp) Indonesia terhadap dollar ($) Amerika Serikat. Kurs dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah harga jual mata uang valuta asing oleh bank atau money changer. Kurs beli adalah kurs yang diberlakukan bank jika melakukan pembelian mata uang valuta asing.
Kurs menunjukkan harga suatu mata uang, jika dipertukarkan dengan mata uang lain. Sebagai contoh, nilai kurs rupiah (Rp)  untuk dollar ($) sebesar 8000, berarti untuk membeli $1 diperlukan Rp 8000. Bila kurs meningkat berarti mata uang domestik mengalami depresiasi dan mata uang asing mengalami apresiasi. Sebaliknya penurunan kurs mencerminkan terjadinya apresiasi mata uang domestik dan depresiasi mata uang asing.


Nilai kurs pada hari ini, Selasa 11 Maret 2014.

Jika nilai kurs rupiah terhadap dollar sedang menaik ini akan membuat senang para eksportir karena para eksportir akan mendapatkan uang dollar yang dirupiahkan menjadi lebih tinggi dan membuat sedih para importir karena membayar barang belanjaannya sangat mahal. Akan tetapi jika nilai kurs rupiah terhadap dollar sedang menurun ini akan membuat para importir senang karena membayar barang belanjaannya tidak terlalu mahal dan membuat para eksportir sedih karena hanya mendapatkan uang yang sedikit.

C.             Sistem Kliring
Sistem kliring didunia perbankan bukanlah hal yang baru. Sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 (UU BI), bahwa tugas Bank Indonesia yaitu mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Untuk mewujudkan sistem pembayaran yang efisien maka sesuai Pasal 16 UU BI, Bank Indonesia menyelenggarakan sistem kliring antar bank yang dikenal dengan nama Sistem Kliring nasional Bank Indonesia atau dikenal dengan nama SKNBI.
Penyelenggaraan kliring oleh BI diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/5/PBI/2010 tanggal 12 Maret 2010 (PBI SKNBI). SKNBI adalah sistem transfer dana elektronik yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan secara nasional. Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2005, SKNBI berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk Retail Value Payment System (RVPS) atau transaksi bernilai kecil (retail) yaitu transaksi di bawah Rp.100 juta.
Pengusaha atau masyarakat yang ingin membeli atau menjual produk dari dalam atau luar negeri diperlukan Bank sebagai perantara untuk menerbitkan LC agar terjamin kepercayaannya dalam proses pengiriman produk dan penerimaan produk.




 
Gambar diatas adalah sisitem kliring manual yang akan dijelaskan dengan pemisalan orang agar dapat dimengerti dengan mudah.
Budi ingin membeli kursi dan meja ke penjual bernama Ruly. Budi memberikan cek kepada Ruly untuk membayarnya. Akan tetapi Budi dan Ruly memiliki simpanan di bank yang berbeda, Budi menyimpan uang di Bank BCA dan Ruly menyimpan uang di Bank BNI. Setelah proses pembelian terjadi, Ruly membawa cek yang ke Bank BNI untuk bisa diproses dan dicairkan. Pegawai Bank BNI ini lalu pergi ke pihak Bank Indonesia, untuk mengkonfirmasi apakah Budi memiliki simpanan dan tabungan di Bank BCA. Dari pihak Bank Indonesia ini lalu mengkonfirmasi ke pihak Bank BCA. Jika pihak Bank BCA membenarkan adanya simpanan dan tabungan Budi di Bank BCA, maka setelah itu dilakukan pemindahan buku dari Bank BCA atas naman Budi ke Bank BNI atas nama Ruly. Ruly tidak bisa langsung mengambil uang dari Budi pada hari itu juga, karena proses itu membutuhkan waktu, dan bisa diambil keesokan harinya. Dari pemisalan diatas, Bank yang akan diuntungkan adalah Bank BNI karena saldo Bank BNI bertambah sedangkan saldo Bank BCA berkurang akibat perpindahan buku yang terjadi.
Contoh soal sistem kliring. Jika di Bank A terdapat cek B 10 dan BG C 25, di Bank B terdapat cek A 15 dan BG C 20, dan di Bank C terdapat BG A 10 dan cek B 12. Maka Bank manakah yang memiliki jumlah paling banyak dan jumlah paling sedikit ? Jawabannya dapat kita tentunkan dengan melihat pemisalan diatas. Penyelesaiannya sebagai berikut :
·       Beban yang ada di Bank A (cek B 10 dan BG C 25, jumlahnya 35), lalu dikurangkan dengan uang untuk Bank A terdapat di Bank B (Cek A 15) dan Bank C (BG A 10), totalnya adalah 25. Maka hasilnya, 35-25=10
·       Beban yang ada di Bank B (cek A 15 dan BG C 20, jumlahnya 35), lalu dikurangkan dengan uang untuk Bank B terdapat di Bank A (Cek B 10) dan Bank C (Cek B 12), totalnya adalah 22. Maka hasilnya, 35-22=13
·       Beban yang ada di Bank C (cek B 12 dan BG A 10, jumlahnya 22), lalu dikurangkan dengan uang untuk Bank C terdapat di Bank A (BG C 25) dan Bank B (BG C 20), totalnya adalah 45. Maka hasilnya, 22-45=-23

Dilihat dari hasil jawaban, yang memiliki nilai tertinggi adalah Bank yang memiliki uang yang paling banyak yaitu Bank B (13) dan yang memiliki nilai terendah adalah Bank yang memiliki uang yang paling sedikit yaitu Bank C (-23).


Referensi :
E.S, Margianti., Budi Hermana (2011). Manajemen Dana Bank Prinsip dan Regulasi di Indonesia. Jakarta: Penerbit Gunadarma