Tindakan Bank Indonesia
Sebagai Pelaksana Kebijaksanaan Moneter Jika Peredaran Uang Di Indonesia
Dianggap Dapat Menimbulkan Inflasi
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional
didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat
tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang dimasyarakat dalam
proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern,
uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima
sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang. (https://id.wikipedia.org/wiki/Uang)
Bank sentral di suatu
negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang
bertanggung jawab atas kebijakan moneter di
wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan,
dan sistem finansial secara keseluruhan. Di Indonesia, fungsi bank sentral
diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Bank sentral
adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga
stabilitas harga atau nilai
suatu mata uang yang
berlaku di negara tersebut,
yang dalam hal ini dikenal dengan istilahinflasi atau
naiknya harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank
Sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai
yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero
inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila
jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan menggunakan
instrumen dan otoritas yang dimilikinya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sentral)
Strategi yang digunakan oleh BI dalam mencapai
sasaran inflasi yang rendah adalah :
1. Mengkaji efektivitas instrumen moneter dan jalur transmisi kebijakan
moneter
2. Menentukan sasaran akhir kebijakan moneter
3. Mengidentifikasi variabel yang menyebabkan tekanan-tekanan inflasi
4. Memformulasikan respon kebijakan moneter
2. Menentukan sasaran akhir kebijakan moneter
3. Mengidentifikasi variabel yang menyebabkan tekanan-tekanan inflasi
4. Memformulasikan respon kebijakan moneter
Kebijakan moneter dapat dilakukan
melalui instrument-instrumen berikut:
• Politik diskoto (Politik uang ketat)
bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang
beredar dapat dikurangi.Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat
bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk
mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat.
Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan
berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi.
• Politik pasar terbuka
bank sentral menjual obligasi atau surat berharga
ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat
berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga
jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.Operasi
pasar terbuka (open market operation), biasa disebut dengan kebijakan uang
ketat (tight money policy), dilakukan dengan menjual surat-surat berharga,
seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan bank-bank. Akibatnya, jumlah
uang beredar di masyarakat dan pemberian kredit oleh badan-badan kredit (bank)
berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi.
• Peningkatan cash ratio
Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang
diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung
kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan
perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas
mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah
uang yang beredar akan berkurang. Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank
sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat
menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
Faktor Utama Yang Dapat
Menimbulkan Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional dapat
diartikan sebagai suatu hubungan kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh negara
yang satu dengan negara lain yang berkaitan dengan barang dan jasa sehingga
mampu membawa suatu kemakmuran bagi suatu negara. Perdagangan
internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan
dengan adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar suka rela dan saling
menguntungkan. Perdagangan Internasional juga dikenal dengan sebutan
perdagangan dunia. Perdagangan Internasional terbagi menjadi dua bagian yaitu
impor dan ekspor, yang biasanya disebut sebagai perdagangan ekspor impor.
Banyak faktor-faktor
yang menimbulkan perdagangan Internasional muncul dan terkenal dikalangan
pedagang antar Negara. Tentunya faktor-faktor itu alasan kuat yang menyebabkan
perdagnagan Internasional timbul dan terjadi sampai sekarang ini. Dari sekian
banyak faktor, hanya ada satu faktor yang menjadi faktor utama timbulnya perdagangan
Internasional, yaitu “Berbedanya Hasil Produksi Barang Atau Jasa Antar Negara”.
Tentunya di dalam
Negara, hasil produksi daerah yang satu dengan hasil produksi yang lain tentu
sangat berbeda, apalagi antar Negara yang hasil produksinya jelas berbeda.
Perbedaan ini bisa disebabkan karna :
·
Berbedanya SDA
Negara yang mempunyai
SDA yang berlimpah dan beranekaragam dapat memproduksi sesuatu yang berfariasi
yang di Negara lain tidak mempunyai SDA seperti itu.
·
Berbedanya SDM
Tentunya dalam
berproduksi diperlukan SDM yang mempunyai potensi luar biasa, tekun, rajin dan
jujur dalam proses produksi. Karna sesuatu hasil produksi itu berasal dari ide
SDM.
·
Berbedanya Teknologi
Teknologi yang
digunakan dalam berproduksi juga sangat berpengaruh dalam hasil produksi.
Negara yang memakai teknologi yang modern dapat membuat atau memproduksi
sesuatu dengan cepat, mudah dan canggih. Tetapi Negara yang memakai teknologi
tradisional dapat memproduksi barang dengan waktu yang tak cepat, hasil yang
belum tentu bagus dan jumlah hasil produksi yang tentunya lebih sedikit
dibangdingkan dengan memakai alat teknologi modern yang canggih.
·
Berbedanya Bahan Baku
Industri-Industri
tentunya memerlukan bahan baku dalam proses produksi. Dan tentunya Industri
akan mencari bahan baku yang berkualitas bagus dan dengan harga yang
terjangkau
.
Dari perbedaan yang
sudah dijelaskan diatas, tentunya membuat Negara, organisasi atau individu
melakuakan perdagangan Internasional demi melengkapi kebutuhan dan keinginan
hidupnya. Dengan melakukan perdagangan Internasional, Negara akan mendapatkan
keuntungan-keuntungan dari hasil perdagangan Internasional yang dilakukan dan
ini dapat meningkatkan pemasukan Negara.
Ciri-Ciri Suatu Negara
Yang Telah Berhasil Membangun Negara
·
Sebagian besar penduduknya
bekerja pada sektor industri dan jasa
·
Pendapatan
perkapitanya tinggi
·
Sektor pertanian
dikelola secara intensif dan menggunakan alat- alat modern
·
Sumber daya manusianya
berkualitas baik atau tinggi
·
Tingkat pendidikan
penduduknya tinggi
·
Konsentrasi penduduk
banyak di perkotaan
·
Tingkat pengangguran sangat rendah
·
Pendidikan formal dan non formal memadai
Apakah Inflasi Selalu
Merugikan ?
Menurut pendapat saya,
inflasi itu tak hanya memberikan kerugian saja melainkan dapat memberikan
keuntungan. Inflasi akan memberikan keutungan jika dapat memberikan penambahan
pendapatan Negara, kesadaran masyarakat akan penting menabung sehingga
masyarakat berlomba-lomba untuk menabung, bertambahnya kesempatan kerja,
peredaran dan perputaran uang atau berjalan lebih cepat dan teratur. Akan tetapi
inflasi akan memberikan kerugian jika harga barang dan jasa terus-menerus naik,
kesadaran masyarakat untuk menabung sangat rendah karna suku bunga yang rendah,
proyek-proyek pembangunan kacau balau dan menjadi terhambat. Jadi, inflasi itu
bisa memberikan keuntungan, tak hanya kerugian saja.