Kamis, 25 April 2013

Tugas 2

Tugas 2




Upaya Pemerintah Dalam Menyelesaikan Masalah Kemiskinan




   Masalah? Tentu ada, bahkan setiap orang memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Masalah-masalah yang ada hendaknya dihadapi dengan semangat, optimis dan jangan cepat menyerah untuk menyelesaikannya. Masalah bisa datang kapan saja, dimana saja tanpa kita ketahui, yang paling penting untuk menghadapi masalah harus di dasarkan dengan kesabaran dalam menghadapi dan menyikapi masalah tersebut. Begitu juga dengan Negara, entah Negara berkembang ataupun Negara maju yang tentunya memiliki masalah yang sangat berat dan rumit. Banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu Negara, salah satunya adalah masalah kemiskinan yang marak terjadi di berbagai Negara.
    Kemiskinan ini adalah masalah yang cukup mendesak dalam suatu Negara. Tingkat kemiskinan di suatu Negara dapat memberikan nilai apakah Negara tersebut Negara berkembang atau Negara maju. Kemiskinan adalah keadaan dimana ketidakmampuan individu atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan makan sehari-hari, pakaian, rumah, pendidikan, kesehatan ataupun yang lainnya.



Sebab-Sebab Kemiskinan


1. Faktor Individu           
 
    Kemiskinan dapat terjadi karna ulah individu itu sendiri, misalnya adalah rasa malas untuk belajar atau bekerja. Orang seperti itulah yang membuat dirinya sendiri menjadi tersiksa karna kemalasan nya yang hanya bisa membuang waktu saja.

2. Faktor keluarga

    Keluarga yang miskin cenderung melahirkan anak-anak yang juga hidup dalam kemiskinan. Hal ini karena keluarga tersebut tidak mempunyai dana untuk menyekolahkan anak-anaknya. Sehingga peran pemerintah sangatlah penting untuk mengatasi masalah tersebut.

3. Faktor Subcultural

    Faktor ini dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan keadaan di lingkungan sekitar. Misalnya adalah seorang yang hidup dilingkungan yang masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, secara tidak sengaja dan tidak langsung orang itu akan menjalani dan mengerjakan pola hidup yang sama.

4. Faktor Laju Pertumbuhan Penduduk

    Negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak bisa menyebabkan terjadinya masalah kemiskinan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak seimbang dengan jumlah beban ketergantungan yang melebihinya.

5. Faktor Lapangan Kerja

   Lapangan kerja adalah tempat dimana orang mendapatkan penghasilan dari kerjaan nya tersebut. Lapangan kerja yang sedikit dapat menyebabkan masyarakat menjadi pengangguran sehingga tidak adanya penghasilan yang dihasilkan oleh mereka yang menganggur, dan itu membuat kemiskinan meningkat.

6. Faktor Rendahnya Pendidikan
  
    Rendahnya kualitas penduduk juga merupakansalah satu penyebab kemiskinan di suatu Negara. Ini disebabkan karena rendahnyatingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali dibuthkan lebih banyak teanga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.Menurut Schumaker pendidikan merupakan sumber daya yang terbesar manfaatnyadibandingkan faktor-faktor produksi lain.
 

7. Faktor Kurangnya Perhatian Dari Pemerintah

   Kurangnya perhatian dari pemerintah merupakan faktor yang menyebabkan kemiskinan disebuah Negara. Pemerintah harus memberikan kebijakan-kebiajan untuk mengurangi dan mengatasi masalah kemiskina yang ada.

8. Faktor Distribusi Pendapatan Dan Pemerataan Pembangunan

  Distribusi pendapatan nasional mencerminkan merata atau timpangnya pembagianhasil pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya. Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukanrelatif tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini disebut jugasebagai ketimpangan. Ketimpangan pendapatan yang ekstrem dapat menyebabkaninefisiensi ekonomi. Penyebabnya sebagian adalah pada tingkat pendapatan rata ± rata bearapa pun, ketimpangan yang semakin tinggi akan menyebabkan semakinkecilnya bagian populasi yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman atausumber kredit. Selain itu ketimpangan dapat menyebabkan alokasi aset yang tidak efisien. Ketimpangan yang tinggi menyebabkan penekanan yang terlalu tinggi pada pendidikan tinggi dengan mengorbankan kualitas universal pendidikan dasar, dankemudian menyebabkan kesenjangan pendapatan yang semakin melebar.

   Apapun masalahnya haruslah di tuntaskan dan diselesaikan. Untuk itu sebuah Negara haruslah menyikapi masalah kemiskinan yang sering terjadi agar tingkat kemiskinan di negaranya tidak terlalu tinggi dan dapat di rendahkan lalu dihilangkan.  
   Untuk itu pemerintah haruslah berupaya untuk mengatasi maslaah kemiskinan yang dihadapi oleh negaranya, sehingga kemakmuran dan kesejahteraan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Negara tersebut.

Upaya-Upaya Pemerintah Mengatasi Masalah Kemiskinan



1. Menciptakan lapangan pekerjaan yang luas untuk masyarakat agar dapat menyalurkan keahlihan mereka dalam bekerja sehingga mereka bisa bekerja dan menafkahi kebutuhan hidup dia dan keluarganya. Sehingga tinggkat pengangguran di negara tersebut bisa di minimalisirkan, karna faktor pengangguran inilah yang berperan sekali dalam menyebabkan kemiskinan di suatu Negara. Semakin banyak lapangan pekerjaan maka akan sebanyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan untuk dipekerjakan.

2. Menghapus dan bertindak tegas kepada para koruptor. Korupsi adalah tindakan yang sangat tercela dan sangat dikecewakan oleh rakyat miskin. Korupsi adalah layanan yang tidak berjalan dengan semestinya. Dengan adanya korupsi, hak-hak yang seharusnya bisa dirasakan dan didapatkan, tidak dapat didapatkan dan dinikmati oleh rakyat. 

3. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. 

     Beberapa program yang berkenaan dengan fokus ini antara lain:
a. Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil atau syariah dan konvensional.
b. Bimbingan teknis atau pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro (LKM) atau Koperasi Simpan Pinjam (KSP). 
c. Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro.
d. Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal.
e. Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro.
f. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
g. Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil.
h. Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga.
i. Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah.
j.Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.  

4. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin.

    Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
a. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
b. Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
c. Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
d. Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.
e. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.

      Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
a. Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs)
b. Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan atau Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA)
c. Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi
d. Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit

5. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi.
     Program teknis yang di buat oleh pemerintah seperti :
a. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA)
b. Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya
c. Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial
d. Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin atau RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH)
e. Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan).

6. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras.

     Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
a. Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton 
b. Stabilisasi atau kepastian harga komoditas primer


7. Menggalakkan program zakat. Di indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.


8. Meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak mengajar lagi.


9. Pembagian tanah atau lahan pertanian untuk petani. Paling tidak separuh rakyat (sekitar 100 juta penduduk) Indonesia masih hidup di bidang pertanian. Menurut Bank Dunia, mayoritas petani Indonesia memiliki lahan kurang dari 0,4 hektar. Bahkan ada yang tidak punya tanah dan sekedar jadi buruh tani. Kadang terjadi tawuran antar desa hingga jatuh korban jiwa hanya karena memperebutkan lahan beberapa hektar! Program itu sebenarnya cukup baik untuk diteruskan mengingat saat ini Indonesia kekurangan pangan seperti beras, kedelai, daging sapi, dsb sehingga harus impor puluhan trilyun rupiah setiap tahunnya.

 









 

 


 


 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar