Pasang
Surut Ekonomi
Nama : Malicha
Aulia Zatalini
NPM : 2421401
Kelas : SMAK06-3
Ujian Teori Ekonomi
Sistem ekonomi suatu negara, akan
selalu mengalami gelombang pasang surut pertumbuhan ekonomi beserta
indikator-indikatornya seperti kesempatan kerja, investasi, tabungan, tingkat
suku bunga, besarnya anggaran negara. Ekonomi tidak bisa tumbuh terus tanpa batas. Kehidupannya
selalu ditandai oleh fluktuasi dengan periode meningkatnya kegiatan ekonomi,
disusul dengan titik puncak yang sekaligus merupakan titik balik (the upper
turning point). Terjadi krisis, yang disusul dengan periode menurunnya
kegiatan ekonomi, atau baisse, sampai tingkat pertumbuhan dan
besaran-besaran makro ekonomi lainnya mencapai titik paling rendah. Terjadilah
titik balik terendah (the lower turning point), disusul dengan periode
kenaikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, atau economic boom,
atau hausse lagi. Gejala pasang surutnya kegiatan ekonomi secara
periodik di dalam teori ekonomi disebut business cycle atau conjunctuur.
Pasang
surutnya pertumbuhan ekonomi dapat
digambarkan dalam sebuah kurva yang dikenal dengan kurva konjungtur ekonomi.
Kurva tersebut terdiri dari beberapa bagian, antara lain: masa pertumbuhan,
masa puncak kemakmuran (peak of wealth), masa kemunduran, masa
keterpurukan (peak of crises). Setelah krisis dapat teratasi, maka akan
disambung dengan masa pemulihan (recovery), pertumbuhan, dan seterusnya
hingga membentuk seperti gelombang sinus. Pada tulisan ini, akan
diuraikan mengenai teori konjungtur dan situasi perekonomian Indonesia pada
masa krisis moneter 1997 dan krisis keuangan global 2008 dimana perekonomian
Indonesia pada saat itu berada pada masa keterpurukan (peak of crises).
Gelombang
konjungtur (economic cycle) adalah naik turunnya kegiatan ekonomi dari
waktu ke waktu (Business Cycle). Naik turunnya kegiatan ekonomi
membentuk satu gelombang. Kegiatan ekonomi:
a. Menaik (recovery).
b. Sampai pada puncak
paling atas (prosperity).
c. Menurun (recession).
d. Sampai puncak paling bawah (depression).
Ada beberapa
teori penyebab gelombang konjungtur, yaitu:
a. Jevons
dan Moore (1923)
Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya
perubahan alam.
b.
Pigou (1927)
Fluktuasi kegiatan ekonomi
terjadi karena adanya faktor psikologis para pelaku bisnis (harapan pesimistis
atau optimistis).
c. Malthus (1936)
Penyebab
munculnya krisis ekonomi karena adanya kekurangan konsumsi (under
consumption). Alasannya adalah sektor industri manufaktur makin berkembang dan masyarakat
lebih banyak melakukan kegiatan ekonomi pada sektor tersebut.
d. Mitchell
(1951)
Fluktuasi kegiatan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari
sistem ekonomi kapitalis-liberalis.
e. Hawtrey
(1928) dan Friedman (1957)
Fluktuasi
ekonomi disebabkan oleh sistem moneter dan sistem kredit.
f. Shcumpeter (1934)
Menyebut
penyebab utama tidak stabilnya inovasi teknologi.
g. Lucas
dan Barro (1976), Fisher (1979), dan Phelps (1997)
Ekspektasi masyarakat yang rasional
sebagai penyebab fluktuasi ekonomi.
h. Keynes
Sistem moneter dan kredit bukan penyebab, tetapi merupakan
akibat. Penyebab utama adalah tidak stabilnya investasi.
Beberapa siklus konjungtur kegiatan ekonomi yang menurut Ellis (1991) dapat berbeda-beda, sebagai berikut:
a. Kondratif: setiap 50 tahun sekali
b. Juglar: 10 tahun sekali
c. Kitchin: 4 tahun sekali
d. Batra (1990): 60 tahun sekali
e. Mubyarto: 7 tahun sekali untuk
perekonomian Indonesia (jawa: pitu-lungan).
·
Anatomi Siklus
Ekonomi
1.
Tahap Ekspansi
Yaitu tahap kegiatan ekonomi dalam perkembangan atau
pertumbuhan yang cepat sampai tercapainya puncak kegiatan (masa “boom” atau
“hausse” = konjungtur tinggi)
2.
Tahap Resesi
Yaitu semula kemacetan yang
timbul menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi terhenti (stagnasi) dan/atau mundur
sedikit. Jika berlangsung lama dan hebat, dimana semua sektor ekonomi ikut lesu
maka kelesuan menjadi kemrosotan.
3.
Tahap Depresi
Yaitu kemrosotan yang disebabkan antara lain banyak
produksi berkurang, banyak pabrik tutup, banyak terjadi pengangguran (baisse
atau konjungtur rendah). Tetapi akhirnya keadaan berubah lagi (titik
balik bawah/trough.
4.
Tahap Recovery/Revival
Yaitu tahap yang mulai pulih kembali normal. Indikator
analisis siklus ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau jumlah output riil serta tingkat harga.
Pertumbuhan ekonomi atau jumlah output riil serta tingkat harga.
·
Jenis-Jenis Fluktuasi Ekonomi
1.
Trend Sekuler
Menunjukkan gerakan-gerakan
jangka panjang ke atas atau gerakan-gerakan jangka panjang ke bawah dalam
aktivitas ekonomi. Contoh: produksi batu bara, hasil
penjualan toko-toko atau output total perekonomian negara.
2.
Fluktuasi Musim
Perubahan-perubahan
teratur pada permintaan dan penawaran yang timbul dalam jangka waktu tertentu.
3.
Fluktuasi Siklis
Perubahan-perubahan dalam
pendapatan dan kesempatan kerja yang timbul dalam periode lebih dari atau
kurang dari masa 6-9 tahun
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar