Kamis, 12 Desember 2013

Pasang Surut Ekonomi

Pasang Surut Ekonomi

Nama  : Malicha Aulia Zatalini
NPM   : 2421401
Kelas   : SMAK06-3
Ujian Teori Ekonomi

Sistem ekonomi suatu negara, akan selalu mengalami gelombang pasang surut pertumbuhan ekonomi beserta indikator-indikatornya seperti kesempatan kerja, investasi, tabungan, tingkat suku bunga, besarnya anggaran negara. Ekonomi tidak bisa tumbuh terus tanpa batas. Kehidupannya selalu ditandai oleh fluktuasi dengan periode meningkatnya kegiatan ekonomi, disusul dengan titik puncak yang sekaligus merupakan titik balik (the upper turning point). Terjadi krisis, yang disusul dengan periode menurunnya kegiatan ekonomi, atau baisse, sampai tingkat pertumbuhan dan besaran-besaran makro ekonomi lainnya mencapai titik paling rendah. Terjadilah titik balik terendah (the lower turning point), disusul dengan periode kenaikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, atau economic boom, atau hausse lagi. Gejala pasang surutnya kegiatan ekonomi secara periodik di dalam teori ekonomi disebut business cycle atau conjunctuur.
Pasang surutnya pertumbuhan  ekonomi dapat digambarkan dalam sebuah kurva yang dikenal dengan kurva konjungtur ekonomi. Kurva tersebut terdiri dari beberapa bagian, antara lain: masa pertumbuhan, masa puncak kemakmuran (peak of wealth), masa kemunduran, masa keterpurukan (peak of crises). Setelah krisis dapat teratasi, maka akan disambung dengan masa pemulihan (recovery), pertumbuhan, dan seterusnya hingga membentuk seperti gelombang sinus. Pada tulisan ini, akan diuraikan mengenai teori konjungtur dan situasi perekonomian Indonesia pada masa krisis moneter 1997 dan krisis keuangan global 2008 dimana perekonomian Indonesia pada saat itu berada pada masa keterpurukan (peak of crises).
Gelombang konjungtur (economic cycle) adalah naik turunnya kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu (Business Cycle). Naik turunnya kegiatan ekonomi membentuk satu gelombang. Kegiatan ekonomi:
a.      Menaik (recovery).
b.     Sampai pada puncak paling atas (prosperity).
c.      Menurun (recession).
d.     Sampai puncak paling bawah (depression).

Ada beberapa teori penyebab gelombang konjungtur, yaitu:
a.      Jevons dan Moore (1923)
      Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya perubahan alam.
b.     Pigou (1927)
Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya faktor psikologis para pelaku bisnis (harapan pesimistis atau optimistis).
c.      Malthus (1936)
Penyebab munculnya krisis ekonomi karena adanya kekurangan konsumsi (under consumption). Alasannya adalah sektor industri manufaktur makin berkembang dan masyarakat lebih banyak melakukan kegiatan ekonomi pada sektor tersebut.
d.     Mitchell (1951)
Fluktuasi kegiatan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sistem ekonomi kapitalis-liberalis.
e.      Hawtrey (1928) dan Friedman (1957)
      Fluktuasi ekonomi disebabkan oleh sistem moneter dan sistem kredit.
f.      Shcumpeter (1934)
      Menyebut penyebab utama tidak stabilnya inovasi teknologi.
g.     Lucas dan Barro (1976), Fisher (1979), dan Phelps (1997)
Ekspektasi masyarakat yang rasional sebagai penyebab fluktuasi ekonomi.
h.     Keynes
Sistem moneter dan kredit bukan penyebab, tetapi merupakan akibat. Penyebab utama adalah tidak stabilnya investasi.
            Beberapa siklus konjungtur kegiatan ekonomi yang menurut Ellis (1991) dapat berbeda-beda,  sebagai berikut:
a.      Kondratif: setiap 50 tahun sekali
b.     Juglar: 10 tahun sekali
c.      Kitchin: 4 tahun sekali
d.     Batra (1990): 60 tahun sekali
e.      Mubyarto: 7 tahun sekali untuk perekonomian Indonesia (jawa: pitu-lungan).

·       Anatomi Siklus Ekonomi
1.     Tahap Ekspansi
Yaitu tahap kegiatan ekonomi dalam perkembangan atau pertumbuhan yang cepat sampai tercapainya puncak kegiatan (masa “boom” atau “hausse” = konjungtur tinggi)
2.      Tahap Resesi
Yaitu semula kemacetan yang timbul menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi terhenti (stagnasi) dan/atau mundur sedikit. Jika berlangsung lama dan hebat, dimana semua sektor ekonomi ikut lesu maka kelesuan menjadi kemrosotan.
3.     Tahap Depresi
Yaitu kemrosotan yang disebabkan antara lain banyak produksi berkurang, banyak pabrik tutup, banyak terjadi pengangguran (baisse atau konjungtur rendah). Tetapi akhirnya keadaan berubah lagi (titik balik bawah/trough.
4.     Tahap Recovery/Revival
Yaitu tahap yang mulai pulih kembali normal. Indikator analisis siklus ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau jumlah output riil serta tingkat harga.

·       Jenis-Jenis Fluktuasi Ekonomi
1.     Trend Sekuler
Menunjukkan gerakan-gerakan jangka panjang ke atas atau gerakan-gerakan jangka panjang ke bawah dalam aktivitas ekonomi. Contoh: produksi batu bara, hasil penjualan toko-toko atau output total perekonomian negara.
2.     Fluktuasi Musim
Perubahan-perubahan teratur pada permintaan dan penawaran yang timbul dalam jangka waktu tertentu.
3.     Fluktuasi Siklis
Perubahan-perubahan dalam pendapatan dan kesempatan kerja yang timbul dalam periode lebih dari atau kurang dari masa 6-9 tahun


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar