Kamis, 12 Desember 2013

Konsep Budget Dan Kepuasan Optimal



Konsep Budget Dan Kepuasan Optimal

Nama  : Malicha Aulia Zatalini
NPM   : 2421401
Kelas   : SMAK06-3
Ujian Teori Ekonomi

Kata “kepuasan atau satifasfaction” berasal dari bahasa latin “satis” artinya cukup baik dan “facio” artinya melakukan atau membuat. Secara sederhana kepuasan adalah upaya pemenuhan sesuatu. Setiap orang mengharapkan dapat merasakan kepuasan yang maksimal.
Dalam  teori ekonomi,  seseorang yang mengalokasikan sumber daya ekonominya atau uang dalam memuaskan keinginan dan kebutuhan dari suatu prodok atau beberapa produk dibahas dalam perilaku konsumen.  Terdapat dua pendekatan untuk menganalisis perilaku konsumen dalam memuaskan keinginan atau kebutuhannya, yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan oridinal.

·       Pendekatan Kardinal
Dalam pendekatan cardinal, utilitas atau kegunaan suatu barang atau jasa dapat dikur dan dihitung secara nominal. Pendekatan cardinal dapat dianalisis dengan menggunakan konsep utilitas marjinal. Asumsi dalam pendekatan ini adalah :

1.     Konsumen bertindak rasional, memaksimalkan kepuasan dengan batas anggarannya.
2.     Pendapatan konsumen tetap.
3.     Uang memiliki nilai subjektif yang tetap.

Keputusan untuk mengonsumsi atau menggunakan suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Contohnya, sebuah raket akan lebih berguna bagi pemain tenis dari pada pemain sepak bola, sedangkan pemain sepak bola, bola akan lebih berguna dari pada raket.
            Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan satu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal (MU). Semakin banyak unit yang dikonsumsi oleh individu maka akan semakin besar kepuasan total yang diperolehnya. Meskipun utilitas total meningkat , namun tambahan (utilitas) yang diterima dari mengonsumsi tiap unit tambahan tersebut biasanya semakin menurun, karena MU sudah <0 (negative).
Hal ini yang mengakibatkan semakin menurun ( the law of diminishin marginal utility). Hukum ini pertama kali diperkenalkan oleh H.H. Gosen (1810-1858), seorang ahli ekonomi dan matematika Jerman. Lalu hukum ini dikenal dengan Hukum Gossen I. Contoh turunnya utilitas sampai titik tertentu, jika Rudi meminum segelas es teh atau teh panas akan terasa sangat menyegarkan, gelas kedua masih terasa segar dan gelas ketiga Rudi merasa bosan bahkan mual.

Data kuantitatif dari contoh

 Dari data tersebut, terlihat bawa total utilitas (TU) meningkat dengan kenaikan konsumsi. Adapun utilitas marjinal (MU) semakin menurun dengan kenaikan konsumsi. Data tersebut dapat digambarkan oleh kurva indiverence.


Hukum Gossen II, adanya usaha setiap orang untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhannya berbanding harga barang hingga memperoleh tingkat optimalisasi konsumsinya. Dengan tingkat pendapatan tertentu konsumen akan berusaha mengonsumsi berbagai macam barang hingga rasio antara MU dengan harga sama untuk semua barang atau jasa yang dikonsumsi.
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.
·       Pendekatan Oridinal
Pertama kali diperkenalkan oleh Francis Edgeworth dan Vilfredo Pareto. Asumsi dari pendekatan ini adalah :

1.     Konsumen bertindak rasional, ingin memuaskan kepuasannya.
2.     Konsumen memiliki pilihan barang berdasarkan besarnya nilai guna.
3.     Konsumen memiliki uang.
4.     Konsumen konsisten dengan pilihannya.

Pendekatan ordinal menganggap kenikmatan konsumen tidak dapat dinyatakan secara kuatitatif. Pendekatan ini menganalisis dengan menggunakan kurva indiferen dan garis angaran.

Perbedaan Antara Pendekatan Kardinal Dengan Ordinal

Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.

Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama.


·       Kurva indiferen
Kurva yang menunjukan berbagai kombinasi konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Rumus kurva indiferen adalah :

U = X . Y

Keterangan :

U = Tingkat Kepuasan
X = Konsumsi 1
Y = Konsumsi 2


·       Kurva Garis Anggaran
Kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi yang membutuhkan anggaran yang sama.  Lereng garis ini adalah perbandingan harga dari dua jenis barang: Pa/Pb atau harga relatif dari setiap barang.


·       Keseimbangan Konsumen
Konsumen telah mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang tersedia dapat mencapai tingkat kepuasan yang maksimal. Dilihat dari kurva, kondisi keseimbangan tercapai bila kurva garis anggaran (tingkat kemampuan) berpotongan dengan kurva indifenesi (tingkat kepuasan). Syarat Keseimbangan:

1.     MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn
2.     Px Qx + Py QY + ……+  Pn Qn = M

Keterangan:

MU  = Marginal utility
P      = Harga
M     = Pendapatan konsumen


Kurva Keseimbangan Konsumen


Simpulan
Jadi, dapat disimpulkan yaitu, seseorang merasakan kepuasan yang maksimal jika pendapatannya dialokasikan untuk pengeluarannya dan mengkonsumsi suatu barang atau berbagai barang. Seorang merasa puas jika kurva anggaran berpotongan dengan kurva indiferen. Menurut pendekan cardinal, kegunaan dapat dihitung secara nominal. Mengonsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan kebosanan,sehingga kurva TU menurun. Maka dari itu, jangan berlebihan dalam mengonsumsi produk, karena akan merasakan kejunahan dan merasakan kepuasan maksimal yang hanya sebentar saja.

Sumber :
Buku Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga, Pengarang Prathama Rahardja dan Mandala Manurung.

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Waaah ngebantu bgt nih buat tgs aku, makasih yaaaaa :)

    BalasHapus
  3. sama-sama jika membantu :) tuliskan kritik dan sarannya ya. semoga bermanfaat.

    BalasHapus