Konsep
Budget Dan Kepuasan Optimal
Nama : Malicha
Aulia Zatalini
NPM : 2421401
Kelas : SMAK06-3
Ujian Teori Ekonomi
Kata “kepuasan atau satifasfaction”
berasal dari bahasa latin “satis” artinya cukup baik dan “facio” artinya
melakukan atau membuat. Secara sederhana kepuasan adalah upaya pemenuhan
sesuatu. Setiap orang mengharapkan dapat merasakan kepuasan yang maksimal.
Dalam teori
ekonomi, seseorang yang mengalokasikan
sumber daya ekonominya atau uang dalam memuaskan keinginan dan kebutuhan dari
suatu prodok atau beberapa produk dibahas dalam perilaku konsumen. Terdapat dua pendekatan untuk menganalisis
perilaku konsumen dalam memuaskan keinginan atau kebutuhannya, yaitu pendekatan
kardinal dan pendekatan oridinal.
·
Pendekatan Kardinal
Dalam pendekatan cardinal, utilitas atau kegunaan suatu
barang atau jasa dapat dikur dan dihitung secara nominal. Pendekatan cardinal
dapat dianalisis dengan menggunakan konsep utilitas marjinal. Asumsi dalam
pendekatan ini adalah :
1.
Konsumen bertindak
rasional, memaksimalkan kepuasan dengan batas anggarannya.
2.
Pendapatan konsumen
tetap.
3.
Uang memiliki nilai
subjektif yang tetap.
Keputusan untuk mengonsumsi atau menggunakan suatu barang
berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus
dikeluarkan. Contohnya, sebuah raket akan lebih berguna bagi pemain tenis dari
pada pemain sepak bola, sedangkan pemain sepak bola, bola akan lebih berguna
dari pada raket.
Nilai
kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan
kegunaan dari penambahan satu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas
marjinal (MU). Semakin banyak unit yang dikonsumsi oleh individu maka akan
semakin besar kepuasan total yang diperolehnya. Meskipun utilitas total
meningkat , namun tambahan (utilitas) yang diterima dari mengonsumsi tiap unit
tambahan tersebut biasanya semakin menurun, karena MU sudah <0 (negative).
Hal ini yang mengakibatkan semakin menurun ( the law of
diminishin marginal utility). Hukum ini pertama kali diperkenalkan oleh H.H.
Gosen (1810-1858), seorang ahli ekonomi dan matematika Jerman. Lalu hukum ini
dikenal dengan Hukum Gossen I. Contoh turunnya utilitas sampai titik tertentu,
jika Rudi meminum segelas es teh atau teh panas akan terasa sangat menyegarkan,
gelas kedua masih terasa segar dan gelas ketiga Rudi merasa bosan bahkan mual.
Data kuantitatif
dari contoh
Dari data tersebut, terlihat bawa total utilitas (TU)
meningkat dengan kenaikan konsumsi. Adapun utilitas marjinal (MU) semakin
menurun dengan kenaikan konsumsi. Data tersebut dapat digambarkan oleh kurva
indiverence.
Hukum Gossen II, adanya usaha setiap orang untuk
memprioritaskan pemenuhan kebutuhannya berbanding harga barang hingga
memperoleh tingkat optimalisasi konsumsinya. Dengan tingkat pendapatan tertentu
konsumen akan berusaha mengonsumsi berbagai macam barang hingga rasio antara MU
dengan harga sama untuk semua barang atau jasa yang dikonsumsi.
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang
digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan
satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.
·
Pendekatan Oridinal
Pertama kali diperkenalkan oleh Francis Edgeworth dan
Vilfredo Pareto. Asumsi dari pendekatan ini adalah :
1.
Konsumen bertindak
rasional, ingin memuaskan kepuasannya.
2.
Konsumen memiliki
pilihan barang berdasarkan besarnya nilai guna.
3.
Konsumen memiliki uang.
4.
Konsumen konsisten
dengan pilihannya.
Pendekatan ordinal menganggap kenikmatan konsumen tidak dapat
dinyatakan secara kuatitatif. Pendekatan ini
menganalisis dengan menggunakan kurva indiferen dan garis angaran.
Perbedaan Antara Pendekatan Kardinal Dengan Ordinal
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama.
·
Kurva indiferen
Kurva yang menunjukan berbagai kombinasi konsumsi yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama. Rumus kurva indiferen adalah :
U = X . Y
Keterangan :
U = Tingkat Kepuasan
X = Konsumsi 1
Y = Konsumsi 2
·
Kurva Garis Anggaran
Kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi yang membutuhkan
anggaran yang sama. Lereng garis ini adalah perbandingan harga dari dua
jenis barang: Pa/Pb atau harga relatif dari setiap barang.
·
Keseimbangan Konsumen
Konsumen telah mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi.
Uang yang tersedia dapat mencapai tingkat kepuasan yang maksimal. Dilihat dari
kurva, kondisi keseimbangan tercapai bila kurva garis anggaran (tingkat
kemampuan) berpotongan dengan kurva indifenesi (tingkat kepuasan). Syarat
Keseimbangan:
1.
MUx/Px = MUy/Py = ….=
MUn/Pn
2.
Px Qx + Py QY +
……+ Pn Qn = M
Keterangan:
MU = Marginal
utility
P = Harga
M = Pendapatan
konsumen
Kurva
Keseimbangan Konsumen
Simpulan
Jadi, dapat disimpulkan yaitu, seseorang merasakan kepuasan
yang maksimal jika pendapatannya dialokasikan untuk pengeluarannya dan
mengkonsumsi suatu barang atau berbagai barang. Seorang merasa puas jika kurva
anggaran berpotongan dengan kurva indiferen. Menurut pendekan cardinal,
kegunaan dapat dihitung secara nominal. Mengonsumsi secara terus menerus dapat
menyebabkan kebosanan,sehingga kurva TU menurun. Maka dari itu, jangan berlebihan
dalam mengonsumsi produk, karena akan merasakan kejunahan dan merasakan
kepuasan maksimal yang hanya sebentar saja.
Sumber :
Buku Teori Ekonomi Mikro Edisi Ketiga, Pengarang Prathama
Rahardja dan Mandala Manurung.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWaaah ngebantu bgt nih buat tgs aku, makasih yaaaaa :)
BalasHapussama-sama jika membantu :) tuliskan kritik dan sarannya ya. semoga bermanfaat.
BalasHapus